Monday 23 November 2015

Kanak-kanak adalah ibarat kain putih... Ibu bapa lah yang bertanggungjawab untuk mencorakkannya... Jika kebaikan yang dicorakkan... Cantiklah ia... Jika keburukan yang dicorakkan... Hodohla ia...


Assalamua'laikum n salam sejahtera.... (^_^) Entri hari ini saya ingin berkongsi mengenai masalah pembelajaran kanak-kanak.. Di sini ingin saya kongsikan sedikit maklumat daripada esaimen yang telah saya siapkan sebelum ini... semoga dengan perkongsian ini dapat membantu anda dan memberikan input berguna kepada semua...                                                                 <3<3<3      SeLaMaT MeMBaCa    <3<3<3        



Ibu bapa dan guru-guru juga kadang kala membuat tanggapan-tanggapan yang mungkin kurang tepat terhadap kanak-kanak yang kurang maju dalam pelajarannya. Si anak dikatakan malas, tidak bermotivasi , bodoh atau asyik bermain sahaja. Terdapat pula sesetengah ibu bapa yang menyalahkan pihak guru dengan mengatakan bahawa guru kurang berpengalaman, teknik mengajar tidak berkesan, pilih kasih atau kurang memberikan perhatian kepada si anak.  




 Ramai ibu bapa mendaftarkan anak-anak mereka untuk mengikuti kelas tambahan bagi meningkatkan kemajuan pelajaran mereka. Walaupun saya akui usaha-usaha ini boleh membantu memperbaiki prestasi akademik sebahagian besar kanak-kanak, tetapi masih ada lagi segolongan kanak -kanak yang memerlukan bantuan pembelajaran yang lebih khusus. Punca-punca timbulnya masalah pembelajaran di kalangan kanak-kanak boleh dibahagikan kepada dua kategori iaitu punca biologi dan punca psikososial. 


                                        




Punca biologi merangkumi faktor-faktor baka dan penyakit -penyakit yang menjejaskan fungsi otak dan urat saraf. Kekurangan oksigen sewaktu kelahiran ( asphyxia ), lembam lapisan otak (meningitis ) dan sawan yang berpanjangan boleh menyebabkan disfungsi urat saraf ( neurologi dysfunction ). Pakar kanak-kanak juga telah lama menyedari bahawa kandungan plumbum yang tinggi dalam darah ( lead poisoning ) seseorang kanak-kanak boleh menyebabkan wujudnya masalah pembelajaran. Selain itu, banyak lagi bahan yang telah dikenal pasti sebagai punca masalah pembelajaran.  



Mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia:
  1. Menggunakan media belajar
    Cara mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia yang pertama adalah dengan menggunakan media belajar. Seperti yang telah disebutkan di atas, anak disleksia cenderung lebih mudah memahami sesuatu dengan gambar. Untuk itu Anda bisa menggunakan media belajar berupa gambar untuk membantu memudahkan dalam mengenalkan huruf, membedakan huruf hingga akhirnya anak disleksia mampu membaca dan menulis dengan lancar.
    Cara mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia yang kedua adalah dengan meningkatkan motivasi belajar pada anak. Meningkatkan motivasi belajar bisa Anda lakukan dengan membacakan sebuah cerita atau dongeng, kemudian memberitahukan segala manfaat dan keuntungan yang bisa diperoleh dengan membaca dan menulis. Dengan demikian anak akan termotivasi dan terdorong untuk bisa membaca dan menulis sendiri.
    Kondisi anak disleksia yang mengakibatkan kesulitan menulis dan membaca membuat sebagian anak disleksia mengalami deperesi dan kehilangan rasa percaya diri karena kesulitan mengikuti pelajaran disekolah dan terkadang juga dikucilkan oleh teman-temannya. Meningkatkan rasa percaya diri pada anak disleksia juga merupakan salah satu cara mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia. Dengan mengembalikan dan meningkatkan rasa percaya diri anak, anak membuat anak disleksia memiliki semangat belajar yang lebih tinggi untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya.
    Beberapa orang tua yang tidak siap memiliki anak dengan disleksia cenderung menyalahkan anak karena kondisi yang dideritanya. Padahal kondisi disleksia yang menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar bukan merupakan kesalahan yang dilakukan oleh anak, namun karena adanya kesalahan dalam otak anak. Menyalahkan anak atas kondisi yang dialaminya justru akan membuat anak semakin depresi.
    Cara mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia berikutnya adalah dengan selalu mendampingi anak dalam belajar. Dengan selalu melakukan pendampingan dalam belajar, anak akan lebih mengingat apa yang dipelajarinya. Selain itu pendampingan belajar secara rutin juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi anak untuk selalu belajar.
  2. Tingkatkan motivasi belajar pada anak
  3. Tingkatkan rasa percaya diri anak
  4. Jangan pernah menyalahkan anak atas kondisi yang dialaminya
  5. Selalu dampingi anak dalam belajar
Beberapa cara di atas bisa Anda gunakan sebagai referensi dalam mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia. Namun, gejala disleksia berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lain. Selain menggunakan bbeerapa cara di atas, Anda juga bisa mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia sesuai dengan gejala yang ditunjukkan.

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang bisa mengatasi disleksia, untuk itu terapi merupakan bentuk penanganan yang paling tepat untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia. Terapi yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia adalah Terapi Gelombang Otak Dyslexia Treatment.

Terapi Gelombang Otak Dyslexia Treatment adalah sebuah terapi yang dirancang khusus oleh para ahli untuk membantu mengatasi kesulitan membaca dan menulis pada penderita disleksia. Terapi Gelombang Otak Dyslexia Treatment bekerja dengan memberikan stimulus pada gelombang otak yang telah disesuaikan, sehingga sangat efektif untuk mengatasi masalah kesulitan belajar pada anak disleksia.

Terapi Gelombang Otak Dyslexia Treatment berbentuk CD musik terapi sehingga sangat mudah dan praktis digunakan. Penggunaan Terapi Gelombang Otak Disleksia Treatment secara teratur mampu memudahkan anak disleksia untuk mempercepat proses belajarnya.

No comments:

Post a Comment